Subscribe:

Ads 468x60px

aaa

Jumat, 30 Desember 2011

Pernikahan Adat Lubai


Tulisan ini sekelumit tentang Prosesi pesta pernikahan adat desa Jiwa Baru. Desa Jiwa Baru merupakan (dua) desa yaitu Baru Lubai dan Kurungan Jiwa di gabung merupakan bagian dari wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim provinsi Sumatera Selatan. Terletak pada dataran rendah, dilintasi oleh Sungai Lubai. Jarak dari Kota Palembang 120 KM dan dari Kota Batu Raja 70 KM. Mayoritas penduduknya adalah etnis Lubai masuk rumpun suku Ogan. Bahasa yang digunakan adalah mirip bahasa Melayu Deli. Agama yang dianut masyarakat desa Jiwa Baru mayoritas Islam. Mata pencaharian adalah petani Kebon Karet dan Nanas. 

Prosesi pesta pernikahan adat desa Jiwa Baru terdiri dari : 

Malam hiburan keluarga

Waktu penyelenggaraan malam hiburan keluarga adalah pada hasi Sabtu, malam Minggu dimulai pukul 19.30 sampai dengan pukul 03.00 WIB. Tempat penyelenggaran pesta Pernikahan adalah sebuah lapangan pedesaan yang diatasnya didirikan Tenda (dahulu tiangnya dari kayu dan atapnya dari pohon sejenis Rumbia dalam bahasa Lubai Sehedang), dalam bahasa Lubai dinamakan Bangsal yang didalamnya merupakan tempat Panggung untuk hiburan (Orkes atau Organ Tunggal) dan Panggung untuk kedua mempelai duduk bersanding serta orangtua masing-masing, kursi tamu para undangan. Tamu undangan sebagian besar adalah para remaja putra putri dari desa sekitar Jiwa Baru.

Susunan acara malam hiburan keluarga sebagai berikut :
  1. Pembukaan oleh protokol
  2. Kata sambutan dari ketua panitia
  3. Hiburan yang dimulai oleh Biduanita dari Orkes Melayu ataupun Organ Tunggal, dilanjutkan sanak keluarga mempelai, tokoh masyarakat.
Hari resepsi pernikahan

Waktu penyelenggaraan pada hari Minggu dimulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB. Adapun tamu undangan orang tua terdiri dari para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama serta kaum kerabat yang berdatangan dari luar desa Jiwa Baru seperti kota Prabumulih, Palembang, Muar Enim, Baturaja, Bandar Lampung dan sebagainya. Masyarakat desa Jiwa Baru yang tidak mendapat undangan pesta Resepsi Pernikahan, hanya dapat menonoton dari kejauhan yaitu diluar bangsal.

Susunan acara pesta resepsi pernikahan sebagai berikut :

  1. Kedua mempelai pengantin Putera dan Puteri diringi keluarga nya keluarga untuk menuju tenda tempat pesta Resepsi Pernikahan. Pantun bersahut adat desa Jiwa Baru dilantunkan, suatu acara adat sebelum mempelai telah duduk bersanding.
  2. Tari singgasana yang merupakan modifikasi dari tari gending Sriwijaya, yang ditampilkan diatas panggung dihadapan tamu kehormatan.
  3. Pembukaan oleh protokol.
  4. Kata sambutan tuan rumah.
  5. Kata sambutan yang mewakili keluarga mempelai.
  6. Kata sambutan mewakili tamu undangan.
  7. Kata sambutan dari pemerintahan desa Jiwa Baru. 
  8. Hiburan dari Orkes ataupun Organ Tunggal sebanyak 3 (tiga) lagu berturut-turut.  
  9. Pelelangan Kue dan Ayam Bakar yang disebut dengan lelang Ongkol. Acara lelang ini berlangsung selama 1 (satu) jam. Menurut adat desa Jiwa Baru, tamu undangan tidak memberikan bingkisan berupa uang di dalam sampul/amplop tetapi melalui acara lelang ini. Uang yang terkumpul lansung disebutnya jumlahnya. Sehingga masyarakat pedesaan dan tamu undangan dapat mengetahui berapa uang yang terkumpul. Sungguh unik dan heboh acara pelelangan Kue dan Ayam Bakar.
  10. Tari pengiring pengantin dari bapak-bapak keluarga mempelai dan tamu undangan yang dihormati, dengan kata lain tidak semua tamu undangan yang hadir diperkenankan untuk menari.
  11. Tari pengiring pengantin dari ibu-ibu keluarga mempelai dan tamu undangan yang dihormati, dengan kata lain tidak semua tamu undangan yang hadir diperkenankan untuk menari. 
  12. Santapan siang tempatnya  bukan didalam bangsal melainkan disediakan tempat khusus.

0 komentar:

Posting Komentar